PLTA
Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial
dan kinetik dari air terun untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik
yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama
dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan
ke turbin kemudain digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari
sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit
listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti
tenaga ombak.
CARA KERJA
PLTA merubah
energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin
mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik.
Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam
tenaga elektrik. Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk
“mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai
berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk
berjuta-juta orang-orang. Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai
Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu mensuplai listrik
untuk 8.000oranng
KOMPONEN PLTA
PLTA yang paling konvensional mempunyai empat komponen utama sebagai berikut
- Bendungan
- Turbine
- Generator
Dihubungkan
dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin
berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energ elektrik. Generator di PLTA bekerja
seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.
- Jalur Transmisi
Jalur Transmisi
berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat
industri.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTA
PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia
mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt
(MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau
14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT PLN. Ada beberapa keunggulan
dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara
garis besar sebagai berikut :
Ada beberapa
keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum
secara garis besar sebagai berikut :
- Respon pembangkit listrik yang
cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini
sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
- Kapasitas daya keluaran PLTA
relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan
lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
- PLTA umumnya memiliki umur yang
panjang, yaitu 50-100 tahun.
- Bendungan yang digunakan
biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi
atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
- Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga dampak negatif
dari pembangunan PLTA pada lingkungan, yaitu:
- Mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
- Pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama.
- Kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar.
No comments:
Post a Comment
Jika ingin berkomentar, silahkan menggunakan kata-kata yang baku, berkomentarlah sesuai dengan tema yang dibahas. Dilarang untuk promosi dalam bentuk apapun, memaki atau hanya sekedar spam.
Terima Kasih Jika Anda bersedia mematuhi aturan dari admin..
Selamat menikmati..