Mastura Azzura Listrik dan Pendidikan ~ Dunia Elektro

Thursday, December 29, 2011

Listrik dan Pendidikan

Posted by Aim on 8:33 AM with No comments



Terlepas mahal atau tidaknya biaya listrik, masyarakat akan tetap berterimakasih pada Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebab kehadiran listrik sangat bermanfaat bagi kehidupan. Kehadiran listrik sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan, bahkan bisa jadi itu suatu kebutuhan pokok mengingat era sekarang. Salah satu manfaat listrik adalah untuk kemudahan rumah tangga, pendidikan (sekolah), produksi (industri), kesehatan (Rumah Sakit), dan lain sebagainya.

Salah satu pengaruh kehadiran listrik yang terpenting—yang lain juga sangat penting—adalah terhadap dunia pendidikan. Kita bisa membayangkan bagaimana kondisi suatu lembaga pendidikan tanpa menggunakan manfaat listrik. Memang pendidikan bisa dijalankan dalam situasi apa pun. Akan tetapi, bisa kah pendidikan tersebut berkembang dan berjalan dengan baik tanpa adanya listrik? Tentu hal itu akan sulit.

Salah satu faktor pendukung pendidikan ialah kelengkapan fasilitas (media pendidikan). Fasilitas pendidikan merupakan sesuatu yang bisa membantu kelancaran pendidikan, baik proses belajar-mengajar, administrasi, pengelolaan pendidikan, dan media-media pendidiakan yang bersifat elektrik (menggunakan listrik).

Di zaman sekarang, pengelolaan pendidikan yang bersifat administrasi perbukuan (penulisan) hampir rata-rata menggunakan kompuer dibanding mesin tik, sebab hal itu mudah dilakukan, lebih praktis dan hasilnya pun bagus. Di samping itu, proses-belajar mengajar pun menuntut adanya media pembelajaran demi kemudahan proses pembelajaran atau pendidikan. Misalnya media audio, audio-visual, atau alat-alat praktek lain yang membutuhkan listrik. Dan diantara hal-hal tersebut yang juga sangat penting adalah cahaya yang terang.

Cahaya memang bisa didapatkan dari lampu-lampu minyak, lilin dan patromak, tapi efektivitas dan efisiensinya tidak sebaik dan seterang lampu beraliran listrik. Nah, kalau saja tidak ada listrik, bisa dibayangkan apa yang dilakukan para siswa sekolah saat malam hari? Mereka akan kesulitan untuk belajar.

Selain itu, pengetahuan siswa terhadap hal-hal kekomputeran (operasional komputer atau pengetahuan tentang dunia Cyberspace, internet, yang pasilitasnya menggunakan komputer) akan sangat terbatas. Padahal, komputer—untuk zaman sekarang—merupakan kebutuhan yang sangat penting. Dengan tidak adanya listrik, dunia pendidikan (lembaga, guru dan muridnya) akan sangat sulit berkembang, bisa jadi monoton—kalau tidak mau mengatakannya ketinggalan zaman. Dan, kita tahu, ketidak berkembangan pendidikan itu mempunyai pengaruh buruk pada suatu masyarakat, terkhusus dalam aspek pengetahuan.

Oleh karena itu, sekiranya pemerintah terkhusus PLN memperhatikan hal ini dengan serius, kalau pun tidak dijadikan prioritas. Karena, bukan hanya sebagian kecil wilayah saja yang belum teraliri listrik, tapi masih banyak wilayah lain di Inodesia yang yang belum teraliri listrik. Manfaat dan pengaruh listrik pada kehidupan itu bisa menentukan berkembang atau tidaknya suatu pendidikan diwilayah tersebut. Lagi pula, listrik tidak hanya berpengaruh terhadap dunia pendidikan tapi aspek-aspek yang lain pun berpengaruh.

Listrik memang bisa dihasilkan tidak dari PLN saja, akan tetapi efektifitas dan efisiensinya tidak sebaik dan seluas PLN. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, sedikit-banyaknya bisa memberi dampak tidak baik pada perkembangan pendidikan. Di satu wilayah pendidikan berkembang atau maju dengan baik, tapi di wilayah yang lain pendidikan tidak berkembang. Bahkan, bisa dikatakan mengalami kemunduran jika kondisi pendidikan diwilayah tidak teraliri listrik tetap saja seperti zaman pralistrik, sedangkan di wilayah lain perkembangan pendidikan maju dengan pesat.

Kalau situasinya seperti itu, tidak berlebihan jika mengatakan, pemerataan di Indonesia itu tidak berjalan dengan baik, atau—mungkin—tidak ada. Tentu siapa pun tidak menginginkan hal tersebut, terlebih ketidak merataan pada dunia pendidikan. Sebab pemerataan pendidikan tetap menjadi suatu indikator kemajuan suatu bangsa.

Rakyat percaya pemerintah berupaya keras memberikan yang terbaik pada masyarakat, termasuk pemerataan pendidikan. Adanya sekolah gratis itu bisa jadi bukti upaya keras dan sungguh-sungguh pemerintah untuk meningkatkan pendidikan. Namun, hal-hal yang mendukung terlaksananya pendidikan itu pun sangat penting untuk diwujudkan. Tentu kemonotonan pada dunia pendidikan tidak kita kehendaki. Nah, untuk mengantisipasi hal itu, segala sesuatu yang mendukung kelancaran pendidikan harus dilakukan, termasuk pemerataan aliran listrik di wilayah-wilayah Indonesia yang belum teraliri.



Post a Comment

Jika ingin berkomentar, silahkan menggunakan kata-kata yang baku, berkomentarlah sesuai dengan tema yang dibahas. Dilarang untuk promosi dalam bentuk apapun, memaki atau hanya sekedar spam.

Terima Kasih Jika Anda bersedia mematuhi aturan dari admin..
Selamat menikmati..