Mesin listrik sangat tergantung pada penggunaam
magnit. Bahan magnit diperlukan dan digunakan oleh perencana mesin untuk
memperoleh karakteristik tertentu yang diinginkan. Pada saat fluks magnetik
membesar, makan mulai menjadi jenuh, sehingg permaebilitas magnit nya mulai
berkurang dan jug afeketifitas nya dalam memberikan kerapatan fluks keseluruhan
pada mesin.
Momen kakas elektromagnetik dan tegangan yang
dibangkitkan pada semua mesin tergantung pada gandengan fluks lilitan. Fluks
tergantung pada reluktansi dari bagian besi dari rangkaian magnit dan pada
celah udara.
Dalam rangakaian magnit yang perlu untuk menangani
kejenuhan dibrikan oleh rangkaian karakteristik terbuka yang juga dinamankan kurva magnetik atau kurva
kejenuhan.
Tegangan yang dibangkitkan oleh arus “armatur nol” besarnya berbanding
langsung dengan fluks jika kecepatan tetap. Agar mudah digunakan, tegangan
ujung rangkaian diplot pada koordinat bukan pada, bukan fluks celah udar tiap
kutub, dan gambar keselurahan kurva adalah untuk kecepatan tetap tertentu,
biasanya kecepatan ukurannya.
Tangen garis lurus pada kurva adalah garis celah
udara, menunjukkan dengan hampir tepatnya agm yang diperlukan untuk mengatasi
reluktansi dari celah udara. Jika tidak ada pengaruh kejenuhan, maka garis celah
udara dan karakteristik rangkaian terbuka akan berhimpit, sehingga adanya
penyimpanan kurva dari garis celah udara merupakan petunjuk adanya persentase
kejenuhan.
Post a Comment
Jika ingin berkomentar, silahkan menggunakan kata-kata yang baku, berkomentarlah sesuai dengan tema yang dibahas. Dilarang untuk promosi dalam bentuk apapun, memaki atau hanya sekedar spam.
Terima Kasih Jika Anda bersedia mematuhi aturan dari admin..
Selamat menikmati..