Pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro
pada dasarnya dibangun dengan
pemanfaatan sumber tenaga air. Pembangunan ini diutamakan untuk
daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan PLN. Pembangkitan
dilakukan dengan memanfaatkan aliran air dari anak-anak sungai yang kecil atau
dari saluran irigasi. Salah satu faktor yang menarik dari pembangkit listrik
tenaga mini-mikrohidro adalah teknologinya yang relatif sederhana. Namun
demikian, apabila studi kelayakan sebelum dilaksanakannya proyek pembangunan
ini tidak memadai maka akibatnya operasi pembangkitannya menjadi kurang efisien
bahkan tidak dapat beroperasi sama sekali.
Pembangkit listrik mikrohidro adalah
suatu pembangkit yang dapat menghasilkan energi listrik sampai dengan 100 KW
sedangkan untuk pembangkit listrik yang dapat menghasilkan energi listrik
sebesar 100 KW – 5 MW didefinisikan sebagai pembangkit listrik mikro hidro.
Potensi mini-mikrohidro power di Indonesia sekitar 7.500 MW dengan kapasitas
terpasang sebesar 200 MW .
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000,
sekitar 60 % penduduk Indonesia tinggal di desa terpencil. Jumlah desa di
Indonesia sebanyak 58.545 desa, sampai akhir Desember 2000 yang telah memiliki
listrik sebanyak 49.155 desa .
Keuntungan pembangkit listrik mikrohidro
Beberapa kelebihan mini-mikrohidro dari energi lain (Das, 2002) adalah :
·
Bersih Lingkungan
·
Renewable energi
·
Tidak konsumtif terhadap pemakaian air
·
Mudah dioperasikan sebagai base load
maupun peak load (dapat dengan cepat on/off)
·
Biaya operasi rendah
·
Sesuai untuk daerah terpencil
Masalah yang berkembang saat ini timbul akibat dari
faktor keekonomiannya. Pemakaian energi listrik oleh masyarakat pedesaan
umumnya hanya berkisar antara 4 – 5 jam perhari atau 14 – 16 % dari daya yang
terpasang. Rendahnya pemakaian energi (faktor beban) tersebut disebabkan oleh
pemakaian yang hanya sebagai lampu penerangan semata. Aspek ekonomian dari
pembangkit listrik tenaga mini-mikrohidro dapat dicapai dengan suatu rencana
yang matang dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat secara aktif
sejak awal pembangunan proyek dan integrasi dari aparat dengan warga desanya.
Selain itu pembangkit listrik tenaga
mini-mikrohidro memiliki jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang
pengoperasian dan pengelolaannya dapat diserahkan langsung kepada pengurus desa
setempat melalui badan usaha koperasi. Sebagai contoh keberhasilan proyek
mini-mikrohidro di Cina disebabkan tingginya tingkat pemakaian energi listrik
dengan faktor beban mencapai 50 – 60 % dari kapasitas daya terpasang dan
pengelolaannya diserahkan kepada koperasi.
Post a Comment
Jika ingin berkomentar, silahkan menggunakan kata-kata yang baku, berkomentarlah sesuai dengan tema yang dibahas. Dilarang untuk promosi dalam bentuk apapun, memaki atau hanya sekedar spam.
Terima Kasih Jika Anda bersedia mematuhi aturan dari admin..
Selamat menikmati..